Bos Besar Freeport, James R Moffet Mengundurkan Diri

Direktur utama (Executive Chairman) sekaligus pendiri perusahaan Freeport-McMoRan, James R. Moffett mengundurkan diri dari jabatanya. Hal ini merupakan imbas dari jatuhnya harga komoditas andalan perusahaan tambang yang berbasis di Amerika Serikat tersebut.

Moffet yang ikut mendirikan Freeport-Mcmorran pada tahun 1969 silam, rencananya baru resmi mundur pada hari Kamis (31/12) mendatang. Pria yang akrab disapa Jim Bob itu akan digantikan oleh Direktur Independen Gerald J Ford. Sementara Richard C Adkerson tetap di posisi CEO.

Meski sudah mengundurkan diri, Jim Bob tetap digaji oleh Freeport sebesar USD 1,5 juta atau sekitar Rp 20 miliar per tahun sebagai konsultan. Dia juga akan menerima uang pesangon sebesar USD 16,1 juta atau sekitar Rp  209 miliar.

Freeprot adalah salah satu produsen terbesar emas dan tembaga di dunia. Sepanjang 2015, harga kedua komoditas tersebut terus terjun bebas yang membuat pihak Freeport terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja besar-besaran terhadap karyawannya.

Di bursa, harga saham Freeport-McMoRan juga terus merosot. Hari ini saja, harga saham perusahaan yang memiliki operasi tambang emas di Indonesia itu turun hingga 61 sen atau sekitar 8,1 persen menjadi USD 6,95 per lembar.

Pada bulan Agustus lalu, Freeport mengumumkan rencana efisiensi besar-besaran yang mencakup pemotongan belanja, produksi dan sekitar 10 persen dari tenaga kerjanya.

Nama Jim Bob sendiri belakangan ini sering disebut-sebut di Indonesia terkait dengan skandal Papa Minta Saham yang menghebohkan itu.  Dia disebut-sebut pernah bertemu dengan Menkopolhukam Luhut Panjaitan di Amerika Serikat untuk membicarakan kelanjutan operasi Freeport di Indonesia.

Jim Bob juga beken di Tanah Air karena polemik surat Menteri ESDM Sudirman Said yang menyatakan bahwa pemerintah sudah menyetujui perpanjangan kontrak Freeport. Surat tersebut ditujukan Sudirman kepada Jim Bob. Belakangan dia juga santer dikabarkan pernah bertemu salah seorang anggota keluarga Wakil Presiden Jusuf Kalla. Namun belum jelas apa maksud dan tujuan pertemuan itu. (dil/jpnn)

Bagaimana pendapat anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar