Raja Arab Saudi, Raja Salman, meminta negara-negara lain tidak ikut campur atau intervensi urusan dalam negeri kerajaan pimpinannya. Permintaan tersebut diduga ditujukan sebagai teguran untuk tetangga mereka, Iran.
“Adalah hak kami untuk mempertahankan diri tanpa mencampuri urusan dalam negeri negara lain. Begitu juga negara lain jangan intervensi kami,” tegas Salman dalam pidato pembukaan festival Janadriya di Riyadh, seperti dilansir Reuters, Senin (8/2/2016).
“Adalah hak kami untuk mempertahankan diri tanpa mencampuri urusan dalam negeri negara lain. Begitu juga negara lain jangan intervensi kami,” tegas Salman dalam pidato pembukaan festival Janadriya di Riyadh, seperti dilansir Reuters, Senin (8/2/2016).
[next]
“Kami bekerja sama dengan saudara-saudara Arab dan Muslim di semua bidang dalam mempertahankan tanah kami dan memastikan independensi mereka serta menjaga sistem pemerintahan mereka sebagaimana disetujui oleh rakyat,” lanjut pria 80 tahun itu.
Pernyataan Raja Salman itu diduga ditujukan kepada Iran yang dituduh oleh Riyadh menyebabkan ketidakstabilan di kawasan Timur Tengah terutama jazirah Arab. Teheran dituduh menyebarkan konflik sektarian di Suriah, Lebanon, Irak, dan Yaman. Iran juga dituduh menimbulkan kerusuhan di Bahrain dan Arab Saudi.
Iran menolak sengaja menyebabkan ketidakstabilan di kawasan serta menyebarkan kebencian berbau sektarian. Teheran justru menuduh Riyadhlah yang menggunakan isu sektarian dengan mendukung pemberontak di Suriah dan Yaman. Arab Saudi dituduh menyuburkan sekolah-sekolah dengan aliran ultrakonservatif Sunni yang digunakan untuk mendiskreditkan Syiah. (ok)
Pernyataan Raja Salman itu diduga ditujukan kepada Iran yang dituduh oleh Riyadh menyebabkan ketidakstabilan di kawasan Timur Tengah terutama jazirah Arab. Teheran dituduh menyebarkan konflik sektarian di Suriah, Lebanon, Irak, dan Yaman. Iran juga dituduh menimbulkan kerusuhan di Bahrain dan Arab Saudi.
Iran menolak sengaja menyebabkan ketidakstabilan di kawasan serta menyebarkan kebencian berbau sektarian. Teheran justru menuduh Riyadhlah yang menggunakan isu sektarian dengan mendukung pemberontak di Suriah dan Yaman. Arab Saudi dituduh menyuburkan sekolah-sekolah dengan aliran ultrakonservatif Sunni yang digunakan untuk mendiskreditkan Syiah. (ok)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar