Mahasiswi Universitas Riau Kepulauan (Unrika) Batam Zefny Nelly masih tampak lemas dan trauma ketika ditemui Tribun Batam di RSBP, Sekupang, Batam, Rabu (13/1/2016) malam. |
Walaupun mahasiswi Universitas Riau Kepulauan (Unrika) Batam Zefny Nelly mengaku menjadi korban penyekapan, namun cerita gadis kelahiran 1994 tidak sepenuhnya dipercaya keluarga.
Pasalnya, saat bercerita Nelly dalam keadaan masih sok dan terlihat sangat letih.
Nella, adik kandung korban yang juga ikut mengantarkan Nelly ke RSBP, Rabu (13/1/2016) malam menuturkan, dia dan keluarga tidak percaya begitu saja dengan cerita Nelly karena kakaknya masih trauma.
Beberapa bagian cerita yang kurang dipercaya keluarga adalah keterangan Nelly kalau dia disekap di Punggur.
"Kami juga tidak percaya kalau dia disekap di Punggur. Mungkin hanya sekitaran Batuaji saja. Cuma dia mungkin agak bingung karena sudah disekap dan tidak diberi makan seharian kemarin (Selasa, red)," ungkap Nella.
Menurut Nella, saat pelarian kakaknya melewati hutan-hutan.
"Menurut Nelly itu adalah wilayah kawasan Punggur. Ia lari dari penyekapan antara pukul 19:00 WIB dan 20:00 WIB,"kata Nella.
Setelah keluar dari hutan, lanjutnya, baru ia menyadari kalau dirinya sudah berada di kawasan Batuaji.
Sesampai disana ia langsung mencari tempat tinggal temanya bernama Hanafi.
"Dia ke tempat temanya bernama Hanafi, setiba disana dia dikasih makan setelah itu baru diantarkan pulang oleh temannya itu," Sebut Nella lagi.
Sumber : Tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar