Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah adu mulut dengan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/1/2016).
Fahri tak terima penyidik KPK yang hendak menggeledah ruang sejumlah anggota DPR turut membawa Brimob senjata laras panjang.
Penyidik KPK awalnya menggeledah ruangan anggota Fraksi PDI-P Damayanti Wisnu Putranti yang sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
Setelah itu, penyidik melanjutkan penggeledahan di ruang anggota Fraksi Golkar Budi Supriyanto. Terakhir, penyidik juga menggeledah ruang anggota Komisi V dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Yudi Widiana.
Saat penyidik hendak menggeledah ruang Yudi itu lah, Fahri ditemani anggota Fraksi PKS Nasir Djamil mendatangi para penyidik KPK.
"Mana yang mengaku bawa-bawa Brimob tadi?" kata Fahri dengan nada tinggi.
Seorang penyidik KPK bernama Fahri HN Christian pun maju meladeni Fahri. Dia mengaku sebagai penyidik yang meminta agar penggeledahan ini dikawal empat anggota Brimob. Dia merasa hal tersebut sudah sesuai prosedur.
"Tidak, saya akan tetap menjalankan tugas saya," ucap penyidik KPK itu.
Terjadi perdebatan panjang antara Fahri dan penyidik KPK tersebut, selama sekitar 5 menit. Tak jarang keduanya saling bicara dengan nada tinggi dalam menyampaikan argumennya. Namun, para penyidik KPK tetap konsisten untuk menggeledah ruang Yudi.
Fahri pun akhirnya menyerah dan memilih menjelaskan permasalahan ini kepda media yang berada di lokasi. Adapun penyidik KPK kembali berdikusi dengan Nasir Djamil.(ihsanuddin)
Sumber : makassar.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar