Arab dan Iran tiru Jokowi, Hapus Subsidi BBM, Mereka tak ingin tertinggal dari Indonesia

Kementerian ESDM menyebut, langkah Indonesia mencabut subsidi BBM diikuti oleh beberapa negara, di antaranya Arab Saudi dan Iran. Pencabutan subsidi BBM dilakukan, agar beban negara untuk pengeluaran yang tidak produktif berkurang.

"Beberapa negara menyontoh. Arab Saudi, Iran, dan banyak negara yang tadinya menyubsidi BBM, sekarang mulai pelan-pelan melepas subsidi dan ikutin kita," kata Dirjen Migas Kementerian ESDM, Wiratmaja Puja, dalam jumpa pers di Gedung Migas, Jakarta, Senin (22/2/2016).

Tak hanya mencabut subsidi BBM, negara-negara lain juga menyontoh cara Indonesia menetapkan harga BBM. "Pola periodenya ikuti kita," imbuh Wirat.


Dia menjelaskan, pola penetapan harga BBM di Indonesia memang unik. Harga BBM tak serta merta langsung turun meski harga minyak dunia menurun tajam, karena pemerintah konsisten dengan aturan bahwa harga BBM ditetapkan setiap 

[next]
3 bulan, berdasarkan harga rata-rata BBM di 3 bulan sebelumnya.

 Misalnya harga BBM Januari-Maret, ditetapkan dari rata-rata harga BBM di Oktober-Desember.

Harga BBM belum berubah, karena baru ditetapkan awal Januari lalu dan masih berlaku sampai Maret, baru akan ditetapkan lagi pada April. Penurunan harga BBM saat ini juga baru akan mempengaruhi harga di bulan April-Juni.

"Harga BBM ini ada periodenya dan ditetapkan pemerintah, bukan harga pasar. Yang kita jual Januari-Maret adalah rata-rata 3 bulan sebelumnya. Kalau harga BBM sekarang lagi turun, ini rata-rata di 3 bulan sebelumnya. Tentu ada positifnya, kita harus konsisten," papar Wirat.

Pemerintah juga tak mau buru-buru menurunkan harga BBM, karena efek jangka panjangnya justru merugikan masyarakat. Setiap kali harga BBM naik, harga barang-barang melonjak.
[next]
Tetapi ketika harga BBM turun, harga barang-barang tak ikut diturunkan. Jika harga BBM sekarang diturunkan, dan suatu saat harus naik lagi, masyarakat harus menanggung harga barang-barang yang lebih mahal dari seharusnya.

"Saat harga BBM turun harga barang tidak turun, tapi waktu naik harga barang melonjak naik. Jadi kita jaga di tengah-tengah untuk menjaga kestabilan perekonomian," Wirat memaparkan.

Alasan lainnya adalah, untuk menjaga stabilitas perekonomian, memberikan kepastian pada dunia usaha. "Pertumbuhan ekonomi kita di 2015 sampai hari ini termasuk yang paling stabil, hanya India dan China yang di atas kita. Kita menjaga kepastian dan kesejukan dunia usaha dengan membuat harga BBM tak seperti roller coaster," tutupnya.



Sumber : detik.com


Bagaimana pendapat anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar