Perintis piranti lunak anti-virus John McAfee dituduh melakukan pembunuhan atas seorang warga negara AS di Belize, Amerika Tengah. |
Pasalnya, kata pria nyentrik yang merupakan pendiri perusahaan antivirus McAfee ini, permintaan tersebut sama saja menyuruh perusahaan teknologi AS agar melucuti sistem pertahanan cyber yang memang sudah tertinggal dari negara lain.
"Backdoor bakal lebih menguntungkan bagi hacker dan para musuh AS ketimbang memublikasikan kode nuklir kita," kata McAfee dalam sebuah artikel yang ditulisnya sendiri, sebagaimana dirangkumKompasTekno dari Business Insider, Jumat (19/2/2016).
Dia kemudian menawarkan opsi lain bagi FBI. Ketimbang menyuruhApple membuat backdoor, McAfee menawarkan diri untuk menjebol iPhone yang dimaksud.
"Saya akan melakukan decrypt informasi di ponsel San Bernardino bersama tim saya, secara cuma-cuma," kata McAfee sambil menambahkan bahwa dirinya dibantu oleh "para hacker terbaik di seantero planet".
[next]
Supaya lebih meyakinkan, dia menyuruh FBI mencari tahu jati diri McAfee lewat Google dengan mengetikkan kata kunci "legendacybersecurity".
"Coba Anda lihat, nama siapa yang muncul di 10 urutan teratas dari hasil pencarian yang jumlahnya melewati seperempat juta," katanya sesumbar.
Dia rupanya begitu yakin dengan kemampuannya sehingga berani berjanji bakal memakan sepatunya sendiri dengan ditayangkan secara langsung di TV apabila gagal meretas enkripsi iPhone tersebut.
McAfee selama ini dikenal lewat kelakuannya yang kontroversial dan gemar menarik perhatian. Dia pernah hidup dengan dikelilingi perempuan dan jadi buron lantaran dikira terlibat kasus pembunuhan.
Terakhir, McAfee berambisi ingin menjadi presiden AS dengan menjadi calon dari kubu Libertarian.
Sumber : Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar