Untung mana pinjam dari bank, pegadaian, atau rentenir online?

Untuk memulai usaha memang tidak mudah. selain dibutuhkan keterampilan dan keberanian, faktor modal juga sangat penting. Namun untuk mendapatkan dana untuk memulai usaha juga tidak gampang.
Ada tiga sumber pendanaan yang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan dana usaha maupun dana untuk kepentingan lain.
1. Bank
Bank bukan hanya tempat menyimpan uang yang aman, tetapi juga salah satu sumber pendanaan. Selain produk simpanan, bank juga memiliki produk jasa keuangan berupa kredit. Sebagai lembaga yang berbadan hukum, bank lebih dipercaya ketimbang penyedia jasa pinjaman yang tidak memiliki badan hukum.
Namun, meminjam uang di bank tidak mudah. Produk-produk pinjaman bank rata-rata mencantumkan syarat yang relatif sulit dipenuhi, salah satunya adalah agunan atau jaminan. Besaran jaminan yang dimiliki nasabah untuk diajukan ke bank akan berdampak pada besaran dana yang bisa dicairkan bank. Faktor agunan juga mempengaruhi bunga kredit yang dikenakan bank kepada debitur. Untuk kredit dengan agunan, perbankan memberlakukan suku bunga secara bervariasi, rata-rata di kisaran belasan persen per tahun.
[next]
Mengingat tidak semua orang memiliki barang berharga untuk dijadikan sebagai agunan, perbankan pada akhirnya menyediakan produk Kredit Tanpa Agunan (KTA) dengan persyaratan yang relatif jauh lebih mudah dan tidak membutuhkan jaminan apapun dari debitur. Namun, tanpa adanya jaminan, risiko yang dihadapi bank juga meningkat. Hal ini berpengaruh terhadap suku bunga KTA yang lebih tinggi dibandingkan dengan kredit dengan agunan. Suku bunga KTA bisa mencapai kisaran 20-an persen per tahun.
Selain KTA dan kredit dengan agunan, pengusaha yang hendak memulai bisnisnya juga bisa memanfaatkan program pemerintah yakni Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pemerintah sedang mendorong penyaluran KUR dengan target mencapai Rp 120 triliun tahun 2016 dan suku bunga KUR pun ditekan hingga menyentuk angka 9 persen per tahun, efektif berlaku 4 Januari 2016. Bunga rendah dan tanpa agunan dalam program KUR ini memang tidak tersedia di semua bank, hanya bank-bank yang telah ditunjuk pemerintah saja yang behak menyalurkan dana KUR.
Sayangnya, tidak semua pengusaha mudah mendapatkan KUR dan sosialisasi KUR masih kurang. Sehingga masyarakat masih menilai perlu agunan untuk mendapatkan KUR. Salah pelaku UKM, Rachma yang dimintakan agunan oleh bank penyalur KUR.
[next]
"Saya ke Bank Mandiri di Sahardjo, Tebet, masih diminta agunan. Marketingnya berkilah kalau aturan pinjaman KUR tanpa agunan itu sudah dua tahun lalu," kata Rachma kepada merdeka.com, Jumat (19/2).
Alih-alih melanjutkan proses untuk mendapatkan KUR, Rachma justru ditawari produk KTA dengan bunga yang lebih tinggi.
"Malah ditawari KTA, beda angsurannya bisa sejuta (setahun) dari KUR," imbuh Rachma.
Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga menegaskan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di bawah Rp 25 juta tak memerlukan agunan. Dia meminta pelaku usaha kecil melaporkan jika ada bank penyalur KUR yang meminta jaminan.
"Kalau ada yang minta Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor, sertifikat, nggak benar itu, lapor ke kepala cabangnya, lapor ke pimpinan wilayahnya, bila perlu lapor ke menteri langsung. Biar saya langsung telepon dirut bank bersangkutan," kata Puspayoga dalam keterangan persnya diJakarta, Kamis (18/2). ..>

[next]
2. Pegadaian
Lembaga berkekuatan hukum lain yang juga bisa menjadi alternatif mendapatkan pendanaan adalah Pegadaian. Perusahaan BUMN ini sudah lama dipercaya masyarakat untuk mengatasi masalah pendanaan dengan risiko ringan dan proses yang cepat.
Calon nasabah pegadaian hanya perlu membawa barang berharga ke pegadaian untuk ditukar dengan dana segar. Proses berlangsung cukup singkat.
Dikutip dari situs resmi Pegadaian, prosedur pengajuannya sangat mudah. Calon nasabah atau debitur hanya perlu membawa agunan berupa perhiasan emas dan barang berharga lainnya ke outlet Pegadaian.
Proses pinjaman sangat cepat, hanya butuh 15 menit. Pinjaman mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 500.000.000 atau lebih.
Jangka waktu pinjaman maksimal 4 bulan atau 120 hari dan dapat diperpanjang dengan cara membayar sewa modal saja atau mengangsur sebagian uang pinjaman.
Salah seorang nasabah Pegadaian, Iqbal mengaku mendapatkan kemudahan bertransaksi di Pegadaian.
"Prosesnya cepet, cuma 15 menit. Paling kita kena uang sewa. Kalau gak ditebus-tebus ya bayar terus uang sewanya per 10 hari. Dana yang didapat 85 persen dari harga emas hari itu. Ya nanti ditebus sesuai uang yang didapat," kata Iqbal kepada merdeka.com, Jumat (19/2). 
[next]
3. Rentenir online
Tempat lain yang juga menjadi sasaran untuk mendapatkan dana segar adalah rentenir, baik konvensional maupun online. Berbeda dengan bank atau pegadaian, meminjam uang dari rentenir harus siap dengan bunga tinggi. Dikutp dari kreditgogo.com, kisaran bunga mencapai 20 persen hingga 30 persen per bulan dari angka pinjaman.
Namun, perlu diingat bahwa selain bunga, terdapat juga biaya administrasi yang harus dibayarkan. Biaya administrasi tersebut akan dipotong di awal.
Selain itu peminjam juga akan dikenakan biaya tambahan jika terlambat melakukan pembayaran. Jika peminjam sampai harus didatangi oleh penagih utang, maka siap-siap dikenakan biaya tambahan dengan besaran bervariasi dari nilai uang yang dipinjam.
[idr]

Bagaimana pendapat anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar