Ribuan Bonek Mania mengepung kantor biro stasiun televisi tvOne di Jalan Jemusari Regency B-1, Surabaya, Jawa Timur, Senin (22/2). Suporter kesebelasan Persebaya Surabaya itu menuntut permintaan maaf pihak tvOne soal tayangan Telusur, yang dinilai menyudutkan Bonek.
Dalam orasinya, Koordinator Bonek, Andi Peci mengatakan, muatan pemberitaan dalam program itu membikin pendukung sepakbola di Surabaya marah.
"Kami kecewa dengan pemberitaan di tvOne yang telah mendiskreditkan Bonek," kata Andi.
Menurut Andi, tayangan Telusur di tvOne mengupas rivalitas suporter sepakbola di Indonesia sangat tidak berimbang. "Saat itu, kami diundang hanya satu orang, tapi perwakilan Arema ada tujuh orang yang diberi kesempatan bicara," keluh Andi.
[next]
Lantas, lanjut Andi, dalam penutupan acara, pihak tvOne menayangkan yel-yel milik Arema dianggap mencibir Bonek Mania. Atas tayangan itu, Bonek meminta tvOne segera melakukan klarifikasi dan meminta maaf secara terbuka.
"Kami minta tvOne segera minta maaf secara terbuka dan ditayangkan," ucap Andi.
Sementara dari pantauan di lapangan, aksi unjuk rasa para suporter Bonek Mania ini dikawal ketat ribuan polisi dari Polrestabes Surabaya. Para Bonek Mania tidak bisa masuk ke area kantor tvOne. Mereka hanya bisa menggelar aksi di depan pintu gerbang.
Karena letak kantor tvOne berada di kawasan perumahan elit, di Jalan Jemursari, para suporter banyak terlihat menaiki pagar rumah warga yang tertutup rapat.
Andi menyatakan, ada lima tuntutan atas tayangan Telusur milik tvOne. Yang pertama, kata dia, jumlah narasumber yang tidak berimbang. "Narasumber dari Arema ada tujuh orang, dari pihak yang netral ada enam orang. Sementara dari kubu Bonek, hanya satu orang," lanjut Andi.
[next]
Kemudian, ujar Andi, durasi waktu kesempatan bicara juga tidak sama. "Wawancara dari pihak Bonek untuk menjelaskan akar rivalitas dan sebagainya, hanya satu menit. Ini tidak sebanding dengan durasi waktu yang diberikan pada kubu Arema, termasuk untuk pengamat," imbuh Andi.
Menurut Andi, judul tayangan juga dianggap tidak mencerminkan isi pembahasan. "Dari judulnya, Rivalitas, kami berharap tayangan Telusur ini menjelaskan akar persoalan kisruh suporter antara Bonek dan Arema secara mendalam.
Kenyataannya, tayangan ini lebih banyak mengupas peristiwa berdarah di Sragen, yang menewaskan dua suporter Arema dan membuat puluhan orang yang dituduh sebagai Bonek ditangkap polisi," tambah Andi
"Yang keempat, tayangan ini memunculkan misleading. Tanpa adanya keberimbangan, tayangan ini akhirnya memunculkan misleading. Tidak ada narasi jika Bonek di Lamongan atau Bonek pernah dikeroyok saat menyaksikan laga Persebaya di Malang," sambung Andi.
[next]
Terakhir soal lagu di penutup acara. Sebab menurut dia, tvOne malah memutar nyanyian bernada menjelekkan Bonek.
"tvOne menutup Telusur dengan mempertontonkan ribuan suporter Aremania dengan nyanyian hate speech dan ajakan membunuh Bonek.
Seperti, 'Bonek Ja***k dibunuh saja.' Ini salah satu lirik yang dinyanyikan Aremania di acara itu," ucap Andi.
Manajer PR tvOne, Aldy Doy mengatakan, pihaknya siap memberi klarifikasi atas tuntutan suporter Bonek. "Kita sudah klarifikasi.
Untuk jalan keluar yang baik, malam nanti kita akan tayangkan acara khusus untuk klarifikasi terkait masalah ini," kata Aldy.(Merdeka.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar